the dog
Lingkungan Hidup
15 Permasalahan Lingkungan Hidup Indonesia dan Penyebabnya
1. Permasalahan Sungai Yang Tercemar

Selama 5 tahun belakangan ini, setidaknya 64 dari 470 daerah aliran sungai mengalami kondisi yang kritis, hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti:

  • Limbah industri yang terkandung berbagai macam zat kimia di dalamnya.
  • Limbah domestik, seperti limbah rumah tangga yang secara sengaja dibuang ke sungai.
  • Limbah pertanian
  • Dan masih banyak lainnya.

Untuk mengatasi permasalahan ini, dibutuhkan kerja sama antara pihak pemerintah, masyarakat, serta pelaku industri. Pemerintah wajib membuat aturan tegas terkait pembuangan limbah, dan masyarakat harus sadar akan pentingnya menjaga kebersihan air sungai untuk kehidupan.

2. Kerusakan Hutan

Masalah lain yang cukup besar di Indonesia adalah kerusakan hutan. Mulai dari penebangan liar, penggundulan hutan, hingga pembakaran hutan yang menyebabkan berkurangnya kawasan hutan di Indonesia. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus, akan berdampak pada ketidakstabilan ekosistem.

Untuk mengatasi kerusakan hutan, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan:

  • Penegakan hukum terhadap kegiatan ilegal seperti illegal logging.
  • Kegiatan pembangunan harus memperhatikan lingkungan sekitar.
  • Penanaman kembali hutan-hutan yang telah rusak.
3. Banjir

Fenomena banjir sudah sering terjadi di Indonesia, bahkan di kota besar pun menjadi aktivitas rutin yang harus dihadapi. Tidak hanya saat musim hujan, bahkan musim kemarau pun masih bisa terjadi banjir di beberapa wilayah akibat sistem pembuangan air yang buruk. Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan pengelolaan air yang baik serta kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

4. Abrasi

Kegiatan seperti pengambilan pasir pantai dan perusakan hutan mangrove menjadi penyebab abrasi yang berimbas pada kerusakan ekosistem laut. Jika dibiarkan, pantai-pantai di Indonesia akan terus berkurang.

Untuk mengatasi abrasi, perlu dilakukan langkah-langkah berikut:

  • Pemerintah menerapkan reklamasi pantai untuk menanam kembali hutan bakau.
  • Menerapkan aturan yang ketat mengenai pengambilan batu karang.
  • Melarang penggunaan bahan peledak untuk mencari ikan.
5. Pencemaran Udara

Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak industri dan transportasi yang ada saat ini. Meskipun hal ini merupakan sebuah kemajuan, namun nyatanya memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan karena menyebabkan terjadinya pencemaran udara. Hal ini berpengaruh terhadap pasokan udara bersih yang semakin berkurang. Untuk mengatasi hal ini, berikut solusi yang bisa dilakukan:

  • Peran pemerintah yang aktif menggalakkan penanaman pohon.
  • Mengurangi emisi atau pembuangan gas dengan cara memilih bahan industri yang ramah lingkungan serta memasang filter pada cerobong asap pabrik.
  • Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan cara beralih ke transportasi umum atau kendaraan listrik.
6. Menurunnya Keanekaragaman Hayati

Dampak lanjutan dari kerusakan hutan adalah menurunnya keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia. Banyak flora dan fauna yang terancam punah akibat pembalakan liar serta perburuan ilegal. Selain itu, perdagangan satwa liar juga semakin marak di era digital ini. Untuk mengatasi hal ini, beberapa solusi yang bisa diterapkan adalah:

  • Program penangkaran satwa liar untuk melestarikan populasi hewan langka.
  • Konservasi in-situ dan ex-situ untuk melindungi flora dan fauna di habitat aslinya maupun di luar habitat.
  • Memperluas habitat alami untuk mendukung keberlangsungan hidup satwa-satwa liar.
  • Peningkatan SDM dalam pengelolaan lingkungan dan konservasi alam.
  • Penyuluhan masyarakat mengenai pentingnya menjaga satwa langka dan mencegah perdagangan ilegal.
7. Pencemaran Tanah

Tak hanya air dan udara, tanah juga bisa tercemar oleh bahan-bahan kimia yang dapat menurunkan kualitasnya. Permasalahan lingkungan ini umumnya disebabkan oleh penambangan berlebihan, pembuangan sampah yang sulit terurai, serta penggunaan pestisida secara berlebihan. Untuk mengatasi hal ini, perlu dilakukan usaha pelestarian tanah melalui pengelolaan yang baik, tata guna lahan yang benar, serta penerapan program reboisasi dan peraturan TPTI (Tebang Pilih Tanam Indonesia).